Politik
Strategi Utama Kepolisian Sumatra Utara dalam Memburu 4 Buronan dalam Kasus Sabu 11KG
Kunci strategi Polisi Sumatra Utara dalam memburu 4 buronan kasus 11 kg meth melibatkan keterlibatan masyarakat, namun siapa saja yang terlibat?
Kepolisian Sumatera Utara menggunakan strategi berlapis dalam memburu empat buronan yang terkait dengan kasus metamphetamine seberat 11 kg. Berkat tips dari masyarakat, kami melancarkan operasi yang awalnya mengarah pada penangkapan Iwan Lomak. Terobosan ini memudahkan penangkapan tokoh kunci selanjutnya, termasuk otak di baliknya yang dikenal sebagai S. Usaha kami sangat bergantung pada keterlibatan masyarakat, mengimbau warga untuk melaporkan segala penampakan para buronan. Kami juga menerapkan kebijakan nol toleransi terhadap perdagangan narkoba dan terus mengumpulkan intelijen. Komitmen ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan publik sekaligus memperkuat kerjasama, jadi nantikan informasi lebih lanjut mengenai operasi yang sedang berlangsung ini.
Tinjauan Kasus Narkoba
Di Tanjungbalai, Kepolisian Sumatera Utara telah melancarkan operasi tegas terhadap jaringan perdagangan narkoba yang terkait dengan penemuan 117 kg methamphetamine dan 20 paket ekstasi.
Kasus ini dimulai pada 27 April 2024, ketika anggota masyarakat melaporkan aktivitas mencurigakan di dekat rel kereta, yang memicu tindakan dari penegak hukum kita. Investigasi dengan cepat mengungkap operasi narkoba yang besar, yang mengakibatkan penetapan status DPO untuk empat buron utama.
Di antara yang dicari adalah S alias Andi, yang diidentifikasi sebagai otak jaringan luas ini. Bersama dia, P alias Kamput, T, dan Ir tetap lolos meskipun upaya kita untuk menangkap mereka.
Operasi kita dimulai dengan penangkapan Iwan Lomak, yang ditahan pada 30 April, diikuti oleh dua penangkapan lagi pada 1 Mei, melibatkan S alias Bang Le dan PS alias Panji.
Meskipun ada keberhasilan ini, pengejaran berkelanjutan terhadap buronan yang tersisa menunjukkan kompleksitas kasus perdagangan narkoba ini. Penyitaan methamphetamine dalam jumlah besar ini menunjukkan kebutuhan mendesak akan kewaspadaan berkelanjutan dalam memerangi kejahatan terkait narkoba di komunitas kita.
Kami tetap berkomitmen untuk membawa semua yang terlibat ke pengadilan.
Operasi Polisi dan Penangkapan
Operasi strategis Kepolisian Sumatra Utara telah membawa kemajuan signifikan dalam membongkar jaringan perdagangan narkoba yang bertanggung jawab atas penyitaan metamfetamin baru-baru ini.
Penyelidikan kami dimulai pada tanggal 27 April 2024, saat kami mengidentifikasi individu mencurigakan yang mengoperasikan becak motor yang terkait dengan operasi narkoba. Dengan menggunakan metode pengawasan yang efektif, kami mengumpulkan intelijen krusial yang memandu tindakan kami selanjutnya.
Pada tanggal 30 April, kami berhasil melaksanakan taktik penangkapan kami dan menangkap I alias Iwan Lomak di Labuhanbatu Utara setelah menerima informasi dari masyarakat. Penangkapan ini terbukti penting, karena membuka pintu ke lebih banyak petunjuk.
Keesokan harinya, kami melakukan penggerebekan di Toba, yang menghasilkan penangkapan dua tersangka tambahan, S alias Bang Le dan PS alias Panji.
Meskipun ada terobosan ini, kami masih menghadapi tantangan, dengan empat buronan kunci—S (Andi), P (Kamput), T, dan Ir—masih bebas.
Komitmen kami untuk terus mengumpulkan intelijen dan kerjasama masyarakat sangat penting dalam melacak individu-individu ini. Kami tetap teguh dalam misi kami untuk membongkar jaringan ini dan memastikan keamanan komunitas kami dari ancaman terkait narkoba.
Strategi Keterlibatan Komunitas
Berdasarkan kesuksesan kita baru-baru ini dalam menangkap tersangka kunci, keterlibatan komunitas memainkan peran penting dalam upaya berkelanjutan kita melawan perdagangan narkoba di Sumatra Utara.
Kami percaya bahwa memberdayakan masyarakat melalui kegiatan sosialisasi dan pendidikan adalah sangat penting dalam pertarungan ini. Dengan bekerja bersama, kita dapat meningkatkan keamanan komunitas dan menciptakan barisan bersatu melawan narkotika.
Untuk secara efektif memerangi masalah terkait narkoba, kami fokus pada beberapa strategi kunci:
- Kampanye pendidikan publik untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.
- Mendorong warga untuk melaporkan setiap penampakan atau informasi tentang buronan yang terkait dengan kasus narkoba.
- Menyoroti dampak narkoba sebagai musuh bersama yang berkontribusi pada kejahatan dan masalah sosial.
- Mendorong kolaborasi antara penegak hukum dan publik untuk penghapusan narkoba yang efektif.
Komitmen Berkelanjutan terhadap Keselamatan
Komitmen kami terhadap keselamatan di Sumatra Utara tetap kuat saat kami menghadapi ancaman berkelanjutan dari peredaran narkoba.
Kami telah menerapkan kebijakan tanpa toleransi terhadap semua aktivitas terkait narkoba, memastikan bahwa pengguna, pengedar, dan buronan menghadapi konsekuensi yang ketat. Dengan menetapkan status DPO (Daftar Pencarian Orang) bagi mereka yang terlibat, kami menegaskan niat kami: tidak ada yang akan menghindari keadilan.
Kewaspadaan komunitas memainkan peran krusial dalam operasi ini. Kami secara aktif mendorong masyarakat untuk melaporkan penampakan atau aktivitas mencurigakan yang terkait dengan buronan. Setiap tip dan peringatan dapat membantu kami meningkatkan keamanan publik dan membongkar rantai distribusi narkotika yang rumit yang beroperasi di wilayah kami.
Operasi berkelanjutan sedang berlangsung, berfokus pada penangkapan semua buronan yang terkait dengan jaringan narkotika. Kami berkomitmen untuk pemantauan dan pengumpulan intelijen yang konstan untuk memastikan individu-individu ini tidak memiliki tempat aman di Sumatra Utara.
Bersama-sama, kita dapat menciptakan komunitas yang lebih aman. Dengan bekerja bersama, kita tidak hanya akan menangkap mereka yang bertanggung jawab tetapi juga memperkuat tekad bersama kita melawan perdagangan narkoba, memastikan lingkungan kita tetap bebas dari ancaman ini.
Politik
Shin Tae-Yong Kehilangan PSSI, Banjir Tawaran untuk Melatih Negara Lain
Ceraian Shin Tae-yong setelah meninggalkan PSSI memicu tawaran melimpah dari berbagai negara, namun keputusan mengejutkan akan segera terungkap.
Kepergian mendadak Shin Tae-yong dari PSSI memang telah menciptakan kehebohan di dunia sepak bola, dengan banyak negara yang bersemangat untuk mengamankan bakat kepelatihannya. Kesuksesannya di masa lalu, seperti membawa Indonesia ke babak gugur di Piala Asia AFC, hanya meningkatkan permintaan akan keahliannya. Namun, fokus Shin untuk menangani masalah pribadi dan mengutamakan kesehatan mental telah membuatnya menolak tawaran yang datang segera. Strategi kepelatihannya yang unik bisa sangat bermanfaat bagi tim di masa depan, dan kita tidak bisa tidak bertanya-tanya apa artinya ini untuk langkah karirnya selanjutnya. Masih banyak lagi yang akan terungkap dalam saga menarik ini.
Pemecatan Mendadak Shin Tae-yong
Pemecatan mendadak Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala tim nasional sepak bola Indonesia pada 6 Januari 2025 mengejutkan banyak pihak.
Dengan kontrak yang berlanjut hingga 2027, pemutusan hubungan kerjanya menimbulkan pertanyaan tentang dinamika kepelatihan yang mendasarinya. Pengumuman yang dibuat pada pukul 09:40 WIB, menunjukkan bahwa komunikasi dan analisis taktik sebagai alasan utama keputusan tersebut.
Kepemimpinan Shin telah menghasilkan pencapaian yang mencolok, termasuk finish di posisi ke-16 yang terhormat pada Piala Asia AFC 2023.
Perubahan mendadak ini membuat kita bertanya-tanya tentang alasan di balik langkah drastis ini, terutama jika dibandingkan dengan kemajuan yang dicapai di bawah bimbingannya.
Komunitas sepak bola dipenuhi spekulasi tentang kebutuhan akan pendekatan taktis yang baru dan apakah ekspektasi PSSI tidak sejalan dengan visi Shin.
Penunjukan Patrick Kluivert sebagai penggantinya menandakan keinginan yang jelas untuk strategi kepelatihan yang berbeda, bertujuan untuk meningkatkan kinerja tim nasional.
Saat kita merenungkan perubahan yang tidak terduga ini, kita harus mempertimbangkan bagaimana dinamika kepelatihan dapat mempengaruhi tidak hanya moral tim, tetapi juga arah dari seluruh program sepak bola ke depan.
Alasan Menolak Tawaran
Setelah kepergian yang tidak terduga dari Shin Tae-yong dari tim nasional Indonesia, kita melihat tren yang jelas dalam lanskap kepelatihan—keahliannya sangat diminati.
Namun, penting untuk memahami mengapa ia menolak banyak tawaran yang datang dari berbagai negara. Di inti keputusannya terdapat masalah yang belum terselesaikan dengan PSSI, yang ia sebut sebagai alasan utama untuk mundur dari peran kepelatihan secara langsung.
Lebih lanjut, Shin menekankan pentingnya menangani masalah pribadi sebelum terjun ke posisi baru. Pendekatan yang dipikirkan matang ini mencerminkan filosofi kepelatihannya, yang tidak hanya menghargai kecerdasan taktis tetapi juga kesejahteraan dirinya sendiri dan para pemainnya di masa depan.
Dengan memprioritaskan istirahat dan pemulihan setelah akhir masa jabatannya yang tiba-tiba, ia menetapkan preseden bahwa kesehatan mental itu penting dalam lingkungan yang penuh tekanan.
Tidak ada jadwal spesifik untuk kembali ke dunia kepelatihan yang telah diumumkan, menunjukkan bahwa ia berkomitmen untuk memastikan dasar yang kuat untuk babak berikutnya.
Dalam dunia di mana kesibukan sering kali mengalahkan kesejahteraan pribadi, pilihan Shin beresonansi sebagai pengingat mendalam tentang keseimbangan antara hasrat untuk permainan dan kebutuhan akan perawatan pribadi.
Prospek dan Peluang Masa Depan
Kembalinya Shin Tae-yong ke dunia kepelatihan membuka lanskap peluang dan tantangan yang menarik. Dengan permintaan internasional akan keahliannya yang melonjak pasca pemecatannya dari PSSI, kita berada di persimpangan dalam dunia kepelatihan sepak bola.
Kesuksesan masa lalunya, terutama membawa Indonesia ke babak gugur pertama kali di Piala Asia AFC, telah tanpa ragu meningkatkan daya tariknya, membuatnya menjadi sosok yang diinginkan di berbagai negara.
Saat kita mempertimbangkan masa depannya, jelas bahwa strategi kepelatihan unik Shin bisa berdampak signifikan pada tim mana pun yang bergabung dengannya. Kemampuannya untuk beradaptasi dan berinovasi dalam pelatihan dapat menarik negara-negara yang ingin meningkatkan performa sepak bola mereka.
Namun, keinginan Shin untuk beristirahat demi kesejahteraan pribadi menambah kompleksitas situasi ini. Meskipun banyak tawaran yang ada di meja, waktu kembalinya masih belum pasti.
Jeda ini memberinya waktu untuk merenungkan apa yang diinginkannya selanjutnya. Kita dapat berspekulasi tentang negara-negara yang mungkin mengejar bakatnya, namun sifat kompetitif dari kepelatihan internasional berarti bahwa langkah Shin selanjutnya akan menjadi perhatian banyak pihak.
Masa depan tampaknya akan sangat menarik, dan kita semua tidak sabar untuk melihat kemana perjalanan Shin akan membawanya.
Politik
3 Tawanan Israel Kembali ke Gaza, Warga Memenuhi Alun-Alun As-Saraya untuk Merayakan Momen Ini
Ibu kota Gaza bergemuruh merayakan kembalinya tiga sandera Israel, namun apa artinya ini untuk masa depan hubungan yang rapuh?
Kami menyaksikan sebuah pemandangan yang menggugah di Alun-alun Al-Saraya ketika ribuan orang merayakan kepulangan tiga tawanan Israel setelah 15 bulan. Romi Gonen, Emily Damari, dan Doron Steinbrecher dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran tahanan yang lebih luas yang termasuk 1,900 tahanan Palestina. Momen ini, yang diorganisir oleh Brigade Qassam Hamas, dipenuhi dengan kegembiraan dan kelegaan, mencerminkan harapan penduduk akan perdamaian. Namun, konteksnya tetap kompleks, dengan masalah kemanusiaan yang berkelanjutan dan negosiasi yang rapuh. Saat kita merenungkan peristiwa penting ini, hal itu menimbulkan pertanyaan tentang masa depan dan kemungkinan langkah rekonsiliasi lebih lanjut.
Perayaan di Alun-Alun As-Saraya
Mengapa momen perayaan sering kali menonjol di masa konflik? Dalam kasus perayaan di al-Saraya Square, kita menyaksikan ribuan penduduk Gaza berkumpul untuk merayakan kepulangan tiga tawanan Israel yang ditahan oleh Hamas. Peristiwa ini, yang terjadi setelah 15 bulan konflik intens, menonjolkan pentingnya tonggak-tonggak seperti itu di tengah pergulatan berkelanjutan. Suasana kerumunan sangat elektrik, penuh dengan kegembiraan dan kegirangan, mencerminkan rasa lega yang dirasakan oleh banyak orang di wilayah tersebut.
Diselenggarakan oleh militan Hamas, khususnya Brigade Qassam, kumpul ini bukan hanya momen kegembiraan; ini melambangkan harapan dan ketahanan. Kepulangan para tawanan adalah bagian dari kesepakatan pertukaran tawanan yang lebih luas yang mencakup gencatan senjata, menjadikannya momen bersejarah bagi Gaza.
Al Jazeera melaporkan tentang kebahagiaan yang terpancar dari kerumunan, menekankan bagaimana peristiwa ini memungkinkan populasi untuk sementara melarikan diri dari beban ketegangan yang berkelanjutan.
Dengan merayakan kepulangan ini, kita melihat bagaimana momen penting dapat mengangkat semangat dan menumbuhkan rasa komunitas, bahkan dalam waktu yang menantang. Momen seperti ini mengingatkan kita pada kemanusiaan bersama kita dan keinginan abadi akan kebebasan.
Rincian Pelepasan Tawanan
Perayaan di Alun-Alun al-Saraya dipicu oleh peristiwa penting pembebasan tiga sandera Israel sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan yang lebih luas. Tawanan ini, Romi Gonen (24), Emily Damari (28), dan Doron Steinbrecher (31), kembali ke rumah mereka menyusul gencatan senjata yang bertujuan untuk mengamankan pembebasan sekitar 1.900 tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.
Pembebasan tersebut bergantung pada gencatan senjata ini, menyoroti kompleksitas konflik dan negosiasi yang sedang berlangsung di kawasan tersebut. Palang Merah memainkan peran krusial dalam memastikan penyerahan sandera secara aman, mengawasi pemeriksaan kesehatan sebelum mereka ditransfer ke Israel.
Meskipun kita merayakan kembalinya individu-individu ini, penting untuk mengingat kondisi yang dihadapi oleh para tawanan di kedua belah pihak selama pertukaran semacam ini.
Pembebasan ini menjadi pengingat tentang biaya manusia dari konflik dan perjuangan berkelanjutan untuk kebebasan yang dialami oleh banyak individu. Seiring berkembangnya situasi, kita tetap berharap bahwa pertukaran tahanan ini menandai langkah menuju hubungan dan pemahaman yang lebih baik di antara semua pihak yang terlibat.
Perjalanan menuju perdamaian yang abadi terus berlanjut, dan suara-suara untuk kebebasan tetap kuat.
Reaksi dan Prospek Masa Depan
Dalam menghadapi pelepasan tawanan baru-baru ini, emosi meningkat tinggi karena perayaan meletus di seluruh Gaza, mencerminkan harapan kolektif akan perdamaian di kalangan penduduknya. Momen bersejarah ini, yang dirayakan oleh ribuan orang, menekankan keinginan mendalam akan resolusi di tengah konflik yang berkepanjangan. Kembalinya tiga tawanan Israel, yang merupakan bagian dari perjanjian gencatan senjata yang lebih luas, melambangkan langkah rapuh menuju rekonsiliasi yang potensial.
Reaksi internasional terhadap peristiwa tersebut mengungkapkan campuran optimisme dan kehati-hatian. Banyak pengamat menyatakan harapan bahwa pertukaran ini dapat membuka jalan bagi perdamaian yang abadi, namun kekhawatiran masih bertahan mengenai keberlanjutan gencatan senjata.
Kompleksitas negosiasi yang sedang berlangsung dan permusuhan yang terpatri antara Hamas dan Israel terus menimbulkan tantangan besar.
Saat kita melihat ke masa depan, situasi di Gaza tetap tidak pasti. Kebutuhan kemanusiaan mendesak, dan pertanyaan seputar pemerintahan sangat kritis.
Meskipun perayaan mencerminkan momen kegembiraan, kita harus tetap sadar akan realitas di lapangan. Jalur menuju perdamaian penuh dengan rintangan, tetapi bersama-sama, kita dapat beraspirasi untuk masa depan di mana harapan mengalahkan konflik.
Politik
Duka Mendalam: Brigadir Jenderal (Purn.) Yusri Yunus, Mantan Direktur Registrasi dan Identifikasi Lalu Lintas di Kepolisian Nasional Indonesia, Telah Berpulang
Lihat bagaimana warisan Brigadir Jenderal (Purn.) Yusri Yunus mengubah kepolisian Indonesia dan bagaimana komunitas merespons kepergiannya yang mendalam ini.
Kami berkumpul dalam kesedihan yang mendalam untuk mengenang kepergian Brigadir Jenderal (Purn.) Yusri Yunus, yang telah meninggalkan bekas yang tidak terhapuskan di Kepolisian Nasional Indonesia. Kepemimpinannya sebagai Direktur Registrasi dan Identifikasi Lalu Lintas telah secara signifikan meningkatkan keselamatan publik dan keterlibatan masyarakat. Beliau adalah pelopor transformasi digital, memodernisasi operasi kepolisian untuk era modern. Banyaknya penghormatan yang diberikan menegaskan komitmennya dan pengaruhnya, mengubah persepsi tentang penegakan hukum. Warisannya menginspirasi generasi mendatang dalam kepolisian. Saat kita merenungkan pelayanannya yang berdampak, kami mengundang Anda untuk mengetahui lebih lanjut tentang sumbangsihnya dan respons komunitas.
Pengumuman Kematian
Bagaimana kita dapat memahami sepenuhnya dampak dari meninggalnya Brigadir Jenderal Yusri Yunus bagi komunitas dan penegakan hukum? Pengumuman tentang kepergiannya pada 19 Januari 2025, yang dibuat oleh Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, merupakan momen yang mendalam bagi banyak orang.
Penting untuk mengakui bahwa berita ini tidak hanya meresap melalui jajaran kepolisian tetapi juga memiliki resonansi yang dalam dalam komunitas yang lebih luas.
Saat kita menganalisis tanggapan publik, kita melihat curahan belasungkawa yang menunjukkan rasa hormat dan kekaguman yang diperoleh Yusri Yunus selama karirnya yang terhormat. Pelayanannya sebagai Dirregident Korlantas Polri dan statusnya sebagai alumnus terkemuka Akademi Kepolisian Indonesia angkatan 1991 menambah warisannya.
Waktu pemakamannya, yang dijadwalkan pada 20 Januari 2025, di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, memberikan kesempatan bagi banyak orang untuk memberikan penghormatan mereka dan merenungkan dampaknya.
Dalam berduka atas kehilangannya, kita mengakui bukan hanya tragedi pribadi bagi keluarganya tetapi juga kekosongan yang signifikan di komunitas dan lanskap penegakan hukum yang akan dirasakan selama bertahun-tahun yang akan datang.
Warisan dan Kontribusi
Warisan dan kontribusi Brigadir Jenderal Yusri Yunus terhadap Kepolisian Nasional Indonesia tidak hanya terlihat dari kebijakan yang ia bentuk tetapi juga dari kepercayaan yang ia bangun antara penegak hukum dan masyarakat.
Perannya sebagai Direktur Registrasi dan Identifikasi di Korlantas Polri memungkinkannya untuk memimpin reformasi manajemen lalu lintas yang mengutamakan keselamatan publik dan pendidikan. Dengan mendorong transformasi digital dalam layanan kepolisian, ia memodernisasi proses pendaftaran kendaraan, membuatnya lebih mudah diakses dan efisien bagi masyarakat.
Penekanan Yusri pada keterlibatan komunitas berdampak signifikan terhadap hubungan antara polisi dan warga. Selama masa jabatannya sebagai Kabid Humas Polda Metro Jaya, ia meningkatkan saluran komunikasi, mendorong transparansi dan dialog.
Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan persepsi publik terhadap polisi tetapi juga mendorong keterlibatan masyarakat dalam inisiatif keamanan.
Dampak warisan dari pekerjaan Yusri Yunus akan bergema melalui generasi petugas yang akan datang, yang akan terus terinspirasi oleh dedikasinya terhadap profesionalisme dan pelayanan masyarakat.
Kontribusinya mengingatkan kita bahwa penegakan hukum yang efektif berkembang berdasarkan kolaborasi dan rasa saling menghargai, membentuk masyarakat yang lebih aman untuk semua.
Reaksi dan Penghormatan Komunitas
Kabar tentang kepergian Yusri Yunus pada 19 Januari 2025, telah mendalam menyentuh baik dalam komunitas dan lingkaran penegak hukum, memicu gelombang dukacita yang sangat besar dan refleksi.
Saat kita menghadapi kehilangan ini, kita tidak bisa tidak mengakui dampak mendalam yang telah diberikannya pada pelayanan publik. Platform media sosial dipenuhi dengan penghormatan, menunjukkan kenangan komunitas yang berbicara tentang dedikasinya terhadap manajemen lalu lintas dan keselamatan publik.
Tokoh publik, termasuk pejabat militer dan rekan kerja, telah membagikan pengalaman mereka, menyoroti kualitas kepemimpinan dan bimbingan Yusri Yunus. Komitmennya untuk memodernisasi operasi kepolisian melalui layanan digital menjadi titik fokus banyak penghormatan, menggambarkan pendekatan pemikirannya yang maju dalam penegakan hukum.
Penekanan pada persatuan dan dukungan di antara para petugas pasca kematiannya adalah bukti pengaruh abadinya.
Saat kita merenungkan pengalaman bersama kita dengan Yusri Yunus, kita menemukan kenyamanan dalam mengetahui bahwa warisannya akan terus menginspirasi kita. Kontribusinya pada penegakan hukum mengingatkan kita pada pentingnya dedikasi dan keterlibatan komunitas dalam membentuk masyarakat yang lebih aman.
Di masa-masa sulit ini, kita bersatu, menghormati memorinya dan komitmennya pada pelayanan publik.
-
Politik10 jam ago
Shin Tae-Yong Kehilangan PSSI, Banjir Tawaran untuk Melatih Negara Lain
-
Infrastruktur1 minggu ago
Palembang Mempercepat Pembangunan Infrastruktur – Berfokus pada Konektivitas dan Fasilitas Umum
-
Kesehatan1 minggu ago
Palembang Health – Meningkatkan Akses ke Layanan Kesehatan Melalui Teknologi dan Digitalisasi Rumah Sakit
-
Kesehatan1 minggu ago
Meningkatkan Kesehatan di Palembang – Penggunaan Teknologi dalam Pemantauan dan Diagnosis Kesehatan
-
Tak Berkategori3 hari ago
Pengaruh Penting dari Pengangkatan Resmi Kluivert sebagai Pelatih Kepala Tim Nasional Indonesia: 10 Dampak pada Karirnya
-
Tak Berkategori2 hari ago
Mat Baker Menjelaskan Alasan Utama Mengundurkan Diri dari Tim Nasional U-20
-
Kesehatan1 hari ago
Zaskia Sungkar Berbagi Fakta Tentang Induksi Laktasi yang Dilakukannya untuk Bayi Adopsinya
-
Pariwisata1 hari ago
Menonton MotoGP di Mandalika: Pilih Lokasi yang Seru, Anda di Mana?